BACAGEH, Metro--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro memberikan sejumlah catatan atas penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) walikota tahun anggaran 2024.
Sejumlah catatan itu disampaikan dalam rapat paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi. Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Metro Ria Hartini, Kamis (17-4-2024).
"Berdasarkan kesepakatan, pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Metro akan disampaikan secara kolektif oleh perwakilan fraksi," kata Ria mengawali jalanya rapat paripurna tersebut.
Beberapa catatan atas LKPj Walikota Metro tahun anggaran 2024 itu disampaikan Fraksi DPRD melalui juru bicaranya Wasis Riyadi.
"Setelah kami menyimak dan membaca lebih terinci LKPj Walikota Metro Tahun Anggaran 2024 yang disampaikan, terdapat beberapa catatan yang perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut," kata Wasis membacakan pandangan umum Fraksi PKS.
Beberapa catatan itu, antara lain: terkait pendapatan daerah, di dalam LKPj disampaikan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun 2024 mengalami penurunan dari target yang telah ditentukan. "Realisasi PAD hanya 97,19% dari target. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Apa saja faktor yang mendasari capaian tersebut sehingga realisasinya di bawah target," Kata Wasis.
Selain itu, Fraksi PKS juga meminta penjelasan terkait penurunan realisasi Indeks Kinerja Jalan Mantap di Kota Metro. Dalam LKPj tahun 2024 disebutkan realisasi Indek Jalan Mantap mencapai 72 persen. Padahal, dalam LKPj tahun 2023, realisasi Indek Jalan Mantap mencapai 82 persenan.
"Dilaporkan panjang jalan Kota Metro berdasarkan SK Walikota sudah mencapai 550 kilometer lebih. Tetapi di dalam LKPj tahun 2024 ini hanya 413,09 kilometr. Ada apa dengan pengurangan panjang jalan ini? Panjang jalan sudah dikurangi, akan tetapi indeks kinerja jalan malah semakin turun," tanyanya.
Selaian catatan, Fraksi PKS juga menyampaikan beberapa harapan, antara lain: berharap Walikota Metro melanjutkan Penguatan program KMC (Kartu Metro Ceria) merupakan perwujudan salah satu program Gemerlang (Generasi Emas Metro Cemerlang) dalam mempersiapkan generasi Metro emas tahun 2037 bertepatan 100 tahun Metro dan Indonesia emas tahun 2045.
Kemudian meminta walikota mempertahankan dan melanjutkan inovasi daerah yang sudah diakui provinsi dan nasional menuju Metro Kota Cerdas (Smart City) diantaranya: program MEWS (Maternal Early Warning Sistem) yaitu Ibu hamil mampu menilai kondisi kesehatannya secara mandiri dan sudah mendapatkan HAKI. Penghargaan STBM Award mampu menghasilkan prestasi tertinggi bidang lingkungan sehat yaitu STMB paripurna di Provinsi Lampung.
Menanggapi pandangan umum fraksi-fraksi tersebut Walikota Metro Bambang Iman Santoso menyampaikan terima kasih dan apresiasi. Menurut walikota, pandangan tersebut merupakan wujud perhatian sekaligus bentuk evaluasi konstruktif dari DPRD untuk lebih memasimalkan kinerja Pemkot Metro melaksanakan berbagai program pembangunan.
"Atas pandangan umum seluruh fraksi-fraksi DPRD Kota Metro, baik yang berupa pertanyaan, pendapat, saran, himbauan, dan kritik yang telah disampaikan, perkenankan kami menyampaikan jawaban, tanggapan dan penjelasan sebagai berikut," kata Bambang.
Terkait belum tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk pajak daerah hingga 100 persen, menurut walikota disebabkan penetapan target yang terlalu tinggi.
"Untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pemerintah Kota Metro menargetkan Rp8 miliar, akan tetapi angka ketetapan PBB Tahun 2024 sebesar Rp6 millar. Target ini memang kami pasang cukup tinggi dengan harapan ada realisasi piutang dari tahun-tahun sebelumnya. Namun sayangnya piutang yang masuk belum sesuai harapan," jelasnya.
Terkait kinerja jalan dan infrastruktur, walikota membenarkan dalam LKPj Tahun 2023, Indeks Kinerja Jalan Mantap Kota Metro dilaporkan mencapai 82 persen. Namun, pada LKPj tahun 2024, angka tersebut menunjukkan penurunan menjadi sekitar 70,18 persen. Penurunan tersebut terjadi karena adanya dinamika perubahan status jalan dan metodologi perhitungan tingkat kemantapan jalan yang lebih akurat dan terfokus pada jalan yang berstatus jalan kota.
"Infrastruktur jalan utama yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Metro. Data kemantapan jalan kota tahun 2024 menunjukkan bahwa dari total 387.307 kilometr jalan kota, sepanjang 115.49 kilometer berada dalam kondisi tidak mantap (rusak ringan 57.19 Km dan rusak berat 58.3 Km). Dengan demikian, panjang jalan kota yang mantap adalah 271,817 Km atau sekitar 70,18 persen," paparnya.
Kemungkinan penyebab utama penurunan indeks kinerja jalan mantap dapat disebabkan, antara lain: perubahan kondisi jalan, seiring berjalannya waktu, beberapa ruas jalan kota yang sebelumnya dalam kondisi mantap dapat mengalami penurunan kualitas akibat faktor usia, volume lalu lintas, cuaca, dan keterbatasan anggaran pemeliharaan pada periode tertentu.
"Sedangkan terkait dengan terjadinya pengurangan panjang jalan dari 550 kilometer lebih (LKPj 2023) menjadi 413,09 kilometer (LKPj 2024), perlu kami sampaikan bahwa ini disebabkan oleh adanya pembaruan data dan perubahan status jalan yang lebih akurat," terangnya. (**)
Laporan: Rio Bima
Editor: Munizar
Berikan Komentar