TPID Bandarlampung OP Serentak

TPID Bandarlampung OP Serentak
Kegiatan Operasi Pasar murah yang diselenggarakan TPID Kota Bandarlampung di Kecamatan Tanjungkarang Timur. Foto: Humas Pemkot Bandarlampung

BACAGEH, Bandarlampung--Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandarlampung bekerjasama dengan beberapa pelaku usaha retail menyelenggarakan operasi pasar (OP) serentak di 20 kecamatan. 

Walikota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan, kegiatan OP tersebut sebagai upaya pengendalian inflasi selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. 

"Operasi Pasar Murah ini digelar tiga kali selama  bulan Ramadan. Semoga bisa meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok," kata Walikota Bandarlampung Eva Dwiana saat membuka kegiatan OP  di Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kamis (6-3-2025).

Selain itu, lanjut dia, kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen Pemkot Bandarlampung dalam membantu masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah. “Harapannya, masyarakat bisa langsung merasakan manfaat dari program ini memenuhi bahan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung Wilson Faisol. Menurut dia, tujuan program OP untuk menstabilkan harga pangan di pasaran.

"Pemkot memberikan subsidi Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per item. Selain itu, kami bekerja sama dengan pemasok cabai dan bawang agar harga jualnya tetap murah," ujar Wilson.

Dia menyampaikan, dengan adanya Operasi Pasar Murah ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadan tanpa terbebani lonjakan harga.

Sebelumnya, di tempat saat menghadiri OP di Kantor Kelurahan Wayhalim, Rabu (5-3-2025), ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Junanto Herdiawan, kenaikan permintaan barang dan jasa pada periode Ramadhan dan Idul Fitri perlu diantisipasi. Salah satunya melalui kegiatan operasi pasar.

Dia menyebutkan, BI juga turut mendorong penggunaan transaksi nontunai melalui kegiatan sosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dilakukan di awal kegiatan operasi pasar. 

"Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan operasi pasar ini sebagai kesempatan memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih rendah, sekaligus mengenal ekosistem pembayaran digital yang lebih praktis dan efisien," kata Junanto. (**)

Laporan: Ardiansyah

Editor: Nizar

Berikan Komentar