Dikritik Kualitas Pelayanan Rendah..! Manajemen RSUDBM Beri Apresiasi, Katanya Buat Bahan Evaluasi..?

Dikritik Kualitas Pelayanan Rendah..! Manajemen RSUDBM Beri Apresiasi, Katanya Buat Bahan Evaluasi..?
RSUDBM Kabupaten Tanggamus

BACAGEH, Kotaagung--Keluhan dan keritik terkait rendahnya kualitas pelayanan rumah sakit, khususnya yang berplat merah alias milik pemerintah, sepertinya memang sudah menjadi masalah kelasik di berbagai daerah. Kali ini, masalah tersebut terjadi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Teddi, orangtua salah satu pasien yang menjalani rawat inap di kelas II Ruang Bougenville, Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUDBM) Kotaagung, mengeluhkan pelayanan di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

Dia menilai, kualitas pelayanan di RSUDBM masih sangat rendah. Bahkan, jauh di bawah kualitas pelayanan salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Tanggamus (RS Panti Secanti, di Kecamatan Gisting). 

"Sangat jauh berbeda, pelayanan di RS Panti Secanti lebih baik. Kalau tidak terpaksa, gak mau saya bawa anak saya rawat inap di sini," kata Teddy, Sabtu (1-2-2025). 

Menurutnya, setiap pasien rawat inap di RS Panti Secanti selalu dipantau secara berkala oleh para perawat jaga dengan ramah  dan penuh perhatian. Berbeda dengan sikap perawat di RSUDBM yang terkesan kurang peduli terhadap kondisi pasien. "Kalau di RSUDBM, perawatnya tidak datang kalau tidak dipanggil," ujarnya. 

Selain itu, lanjut Teddy, pemberian obat ke pasien pun terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara dua RS tersebut. Jika di RSUDBM, obat diramu dan diberikan sendiri oleh keluarga pasien. Sedangkan di RS Panti Secanti, pemberian obat dilayani langsung oleh perawat sesuai jadwal. 

"Obat dikasih langsung sama botolnya. Jadi, kami sendiri yang ngasih ke pasien. Mereka (perawat) cuma memberitahu jadwal dan takarannya saja. Kalau di RS Panti Secanti, pemberian obat itu diantar langsung sama perawat sesuai jadwal. Meskipun jam empat subuh,  mereka datang untuk memberikan obat pada pasien," tuturnya. 

Tidak hanya itu, dia juga mengeluhkan soal tidak adanya aturan jam besuk dan batasan jumlah pengunjung di RSUDBM yang menyebabkan ketidaknyamanan pasien. 

"Mestinya kan ada aturan jam besuk dan batasan, karena orang sakit itu kan butuh ketenangan. Kalau yang besuk sudah terlalu ramai justru menggangu pasien. Di dalam ruangan sudah banyak orang, lebih lagi yang kumpul di luar ruangan tambah banyak lagi," keluhnya.

Teddy berharap, manajemen RSUDBM dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan pasien. "Ya, harapanya agar RSUDBM bisa belajar dengan RS Secanti dalam hal pelayanan medis supaya jauh lebih bagus lagi," pungkasnya. 

Baca juga: Ketua DPRD Tergelitik

Terpisah, Kasi Pelayanan RSUDBM Desi Susanti mengapresiasi kritikan yang dilontarkan Teddi. Menurut Desi, kritikan tersebut menjadi bahan evaluasi untuk semakin  meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Terimakasih atas saran dan kritikannya, kami sangat menghargainya," kata Desi. 

Meski demikian, dia menyebut penerapan sistem pelayanan di RSUDBM sudah sesuai SOP (standard operating procedure), seperti yang diterapkan di RS Panti Secanti. Karena  itu, dia mengaku kaget dengan keluhan dan kritik dari keluarga pasein.

"SOP sudah ada, dari pengambilan obat sampai pemberian obat ke pasien yang mestinya ditangani langsung oleh perawat. Setau saya, mereka mengikuti SOP.  Kalau memang benar begitu, kita akan cek dan evaluasi, sekaligus melakukan pembinaan," tegasnya. (**)

Laporan: Denny

Editor: Nizar

Berikan Komentar